Chinese American |
Cina selain dikenal sebagai bangsa yang
besar dikenal juga sebagai bangsa dengan penyebaran penduduk
terbanyak di dunia. Pada tahun 1930 ada lebih dari 8 juta orang Cina
meninggalkan Cina dan menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Amerika
Serikat. Orang Cina biasanya datang dengan keadaan sangat miskin dan
memiliki pekerjaan sebagai pedagang / bankir. Kesuksesan ekonomi
mereka sering menyebabkan mereka jadi sasaran kemarahan penduduk
negara yang mereka diami, termasuk di Amerika Serikat dan Indonesia.
Amerika Serikat mengeluarkan Chinese Exclusion Act tahun 1882 untuk
melarang imigran dari Cina, dan di Indonesia sering terjadi
pembantaian etnis Cina, contohnya adalah peristiwa Mei 1998.
Cina sendiri sebenarnya adalah
bangsa yang maju. Pada abad 11, Cina sudah mencapai tahap
perkembangan ekonomi yang baru dicapai bangsa Eropa pada abad 18.
imigrasi besar-besaran dimulai khususnya pada abad terakhir dari
Dinasti Ming (abad 17). Orang Cina yang datang ke Amerika Serikat
sendiri hampir semua dari propinsi Kwantung di Cina Selatan.
Orang Cina sendiri pertama
datang ke Amerika pada sekitar tahun 1848, dimana saat itu terjadi
gold rush di California. Orang Cina datang ke Amerika Serikat sebagai
buruh kontrak / dengan uang yang dipinjam dari organisasi
Amerika-Cina yang jadi pembimbing mereka di Amerika Serikat.
Kebanyakan dari para imigran Cina itu dikenal sebagai pekerja keras,
khususnya di bidang pertanian, pembuatan rel kereta api Central
Pasific yang melewati California dan Pegunungan Sierra menuju Utah,
dan pekerjaan-pekerjaan kasar lainnya yang tidak mau dikerjakan orang
kulit putih. Mereka juga dikenal sebagi tenaga kerja yang murah,
mampu menabung dari penghasilan yang sangat rendah itu, dan hidup
sangat sederhana.
Jumlah orang Cina di Amerika
Serikat makin meningkat bahkan setelah masa gold rush. Tahun 1851 ada
25 ribu orang Cina di California, tahun 1870 jumlah mereka di pantai
barat ada 63 ribu orang. Pada 1880 ada 6000 imigran Cina memasuki
Amerika Serikat, meningkat dua kali lipat pada tahun 1881, dan
meningkat lima kali lipat pada tahun 1882. Dengan jumlah yang makin
meningkat itu, pemerintah Amerika mengeluarkan Chinese Exclusion Act
tahun 1882 dengan tujuan mengurangi jumlah imigran Cina yang masuk ke
Amerika. Pada akhirnya, tahun 1943 Chinese Exclusion Act dicabut
setelah Amerika Serikat dan Cina bersekutu menghadapi Jepang dalam
Perang Dunia II.
Orang Cina yang datang ke
Amerika Serikat sering mendapat sambutan yang buruk, bahkan
kekerasan. Alasannya adalah mereka tidak putih dan tidak Kristen.
Orang Cina dipandang tidak bisa berasimilasi dan kebudayaan mereka
sangat berbeda dengan orang barat lain. Hal paling utama adalah
mereka ditakuti karena bekerja lebih lama dan dibayar lebih murah
sehingga bisa menurunkan standar hidup buruh. Akibatnya orang Cina
dikucilkan oleh serikat buruh, bahkan tahun 1885 seorang buruh Cina
yang mencetuskan pemogokan dibantai di Wyoming.
Gangguan yang sering
dialami orang Cina adalah pemotongan kuncir panjangnya yang berakibat
mereka tidak bisa kembali ke Cina, karena ada aturan dari Dinasti
Manchu yang mengharuskan pria memiliki kuncir panjang. Selain itu,
ada Chinese Exclution Act pada 1882 yang mengurangi jumlah orang Cina
dan menghalangi mereka mendapat naturalisasi menjadi warga negara
Amerika Serikat yang berakibat mereka tidak bisa memiliki tanah dan
masuk pekerjaan. Akibat dari undang-undang itu terjadi banyak
penyelundupan orang Cina, sebagian besar wanita, yang nanti digunakan
sebagai pelacur.
Orang Cina kebanyakan hidup
dalam komunitas sendiri yang disebut Chinatown. Pemimpin di Chinatown
punya kekuatan politik, yaitu dengan menolak memberi pekerjaan dan
kredit, sehingga mematikan orang Cina yang berpikiran radikal. Di
dalam Chinatown juga ada organisasi rahasia yang biasa disebut Tong.
Tong sendiri membagi wilayah khusus untuk pelacuran, perjudian, dan
pemakaian opium. Tong sendiri sering masuk surat kabar karena perang
antar Tong yang sporadis. Pengaruh dari Tong sendiri terlihat pada
kuartal terakhir abad 19, Chinatown juga dikenal sebagai tempat
pelacuran, minuman keras, dan perjudian bukan hanya untuk orang Cina,
tapi juga untuk orang kulit putih.
Pembatasan imigran Cina
secara sepihak menyebabkan tidak seimbangnya perbandingan pria dan
wanita Cina di Amerika. Tahun 1890 perbandingannya 27 pria Cina
untuk seorang wanita Cina, tahun 1930 perbandingannya masih satu
banding empat. Merupakan hal wajar pada saat itu bila ada
pedagang-pedangang kaya yang menyembunyikan istrinya dan diusahakan
istrinya berhubungan sesedikit mungkin dedngan pria Cina. Masalah
sendiri bisa dihindari karena klan tetap kuat. Pedagang Cina yang
biasanya jadi pemimpin klan membangun asrama di sekitar tokonya untuk
sesama bangsanya dan menyediakan bantuan, sarana, hubungan, dan
tempat bernaung. Di tiap kota, klan yang mendominasi biasanya
berbeda.
Organisasi saling bantu
orang Amerika-Cina bergabung menjadi Chinese Consolidated Benevolent
Association alias Six Companies yang berbicara atas nama orang
Amerika-Cina secara umum. Tekanan sosial, ekonomi, dan moral dari
Klan, Six Companies, dan Tong membuat Chinatown Amerika menjadi
sangat tertutup.
Pada awal abad 20 Chinatown
mengurus masalah ekonomi imigran yang baru datang dari Cina dan tidak
meminta bantuan dari pemerintah Amerika Serikat. Saat kejadian gempa
bumi yang menghancurkan Chinatown di San Fransisco dan Great
Depression tahun 1930an mereka tidak meminta bantuan pemerintah.
Bahkan ditengah sulitnya mendapat pinjaman dari bank tidak dapat
mencegah kemapanan bisnis keturunan Cina. Perkumpulan yang memutarkan
kredit di Chinatown menjadi lembaga yang sudah lama ada di kalangan
orang Cina di selatan Amerika Serikat. Cara ini digunakan sampai
tahun 1950an.
Pendidikan orang Amerika
keturunan Cina pada tahun 1940 adalah 2% dari semua keturunan Cina
berusia diatas 25 tahun, tapi lebih dari 80% masuk ke bidang
profesional, terutama sains. Pada tahun 1960 separuh lebih orang
Amerika keturunan Cina mempunyai profesi di bidang sains, akuntansi,
teknik, perancang bangunan, dan dosen yang kebanyakan mengajar teknik
dan ilmu pengetahuan alam. Kemajuan perekonomian ini membuat tempat
tinggal orang Cina menyebar, tidak hanya di Chinatown saja dan mereka
kebanyakan orang Amerika keturunan Cina.
Saat negara Cina diambilalih
kaum Komunis, Hong Kong kebanjiran pengungsi dan banyak pengungsi di
Hong Kong itu berhasil masuk ke Amerika Serikat. Imigran ini berbeda
dengan sebelumnya. Imigran baru ini tidak bisa berbahasa Inggris dan
tidak mengerti dialek Toishan yang dipakai di Chinatown di Amerika
Serikat. Pendatang baru itu sering menimbulkan masalah, terutama
menganggu turis yang datang ke Chinatown dan tidak mau bekerja keras,
walaupun banyak orang Cina Hong Kong yang terpaksa menerima gaji
lebih rendah dari standar dan mendapat jam kerja yang menyalahi
aturan. Gangguan terhadap turis menimbulkan gangguan bagi Chinatown,
karena turis adalah sumber pemasukan mereka. Akibatnya Tong banyak
yang mengancam dan membunuh para Cina Hong Kong yang membuat masalah
di Chinatown dan banyak pemimpin Chinatown yang meminta polisi
menghukum kaum Cina Hong Kong pembuat onar itu dengan sangat keras.
Orang Amerika keturunan
Cina sekarang berpenghasilan lebih tinggi dari orang Amerika umumnya
dan punya status pekerjaan lebih tinggi. Hampir satu dari lima
keluarga keturunan Cina punya tiga atau lebih anggota yang
berpenghasilan, bandingkan dengan satu dari sepuluh orang Indian
Amerika dan satu dari enam orang kulit putih. Rahasianya adalah orang
Cina lebih banyak bekerja dan mempunyai pendidikan lebih dari orang
lain. Sarjana, ilmuwan, dan teknisi timur mempunyai klasifikasi
sangat lebih tinggi daripada orang kulit putih dan kulit hitam yang
ditunjukkan dengan proporsi orang Timur (keturunan Jepang dan Cina)
yang memperoleh gelar Ph.D lebih banyak dan diraih di universitas
yang peringkatnya lebih tingi. Selain itu orang timur lebih banyak
menerbitkan karyanya dibanding orang kulit hitam dan putih.(Agustinus Yudoandrian)
example of Chinese-American ;-) |
No comments:
Post a Comment